VP : Ahmad Zaimul Haq
Video & reporter : Bobby Koloway
SURYA.co.id, SURABAYA - Gelaran parade busana yang ada di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu sore (25/7/2022) akhirnya dibubarkan Satpol PP. Penyebabnya, ajang yang berlangsung di zebra cross Jalan Tunjungan ini menyebabkan kemacetan cukup panjang.
"Kemarin kami hentikan kegiatan “Tunjungan Fashion Week” di kawasan Jalan Tunjungan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Senin (25/7/2022).
Mas Eri menegaskan pemkot mendukung berbagai ajang kreativitas anak muda. Syaratnya, acara ini dilakukan dengan sesuai aturan dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat lainnya.
"Ini bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama: kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan," ujar Mas Eri.
Ia menjabarkan, Pemkot telah menyiapkan berbagai wadah untuk menyalurkan bakat anak-anak muda di Surabaya. Menurutnya, itu bisa dimanfaatkan dibanding menggelar acara yang merugikan kepentingan umum.
Misalnya ketika hari bebas kendaraan atau car free day yang rutin digelar sepekan sekali di sejumlah spot jalan protokol Surabaya, termasuk Jalan Tunjungan. Juga bisa digelar di Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau dengan tetap jaga kebersihan dan tidak merusak taman.
Serta, pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin sehingga bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas. "Sehingga kreasi semacam ini tidak menimbulkan kemacetan karena memang dilakukan pas car free day dan di ruang-ruang publik non jalan raya," katanya.
Sejak awal, Tunjungan Romansa yang diluncurkan di Jalan Tunjungan pada November 2021 memang berkonsep sebagai ruang kreasi. Bukan hanya soal fashion saja, namun juga seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
"Ada Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa. Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Selain pemilihan tempat dan waktu yang sesuai prosedur, konsep busana juga sebaiknya memperhatikan norma. Apalagi, ajang ini berkonsep street fashion.
"Konsep outfitnya, silakan berkreasi. Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot (jangan ketat) dan sing nggak karuan, juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo," katanya.
WEBSITE:
http://surabaya.tribunnews.com/
Instagram:
http://instagram.com/suryaonline
Facebook:
https://www.facebook.com/SURYAonline/
#hariansurya
#suryaonline
#jawatimur
#jatim
#surabaya
#suroboyo
#jalantunjungan
#fashiononthestreet
#fashionweek
#satpolpp
#banggasurabaya
#walikotasurabaya
#ericahyadi
Video & reporter : Bobby Koloway
SURYA.co.id, SURABAYA - Gelaran parade busana yang ada di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu sore (25/7/2022) akhirnya dibubarkan Satpol PP. Penyebabnya, ajang yang berlangsung di zebra cross Jalan Tunjungan ini menyebabkan kemacetan cukup panjang.
"Kemarin kami hentikan kegiatan “Tunjungan Fashion Week” di kawasan Jalan Tunjungan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Senin (25/7/2022).
Mas Eri menegaskan pemkot mendukung berbagai ajang kreativitas anak muda. Syaratnya, acara ini dilakukan dengan sesuai aturan dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat lainnya.
"Ini bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama: kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan," ujar Mas Eri.
Ia menjabarkan, Pemkot telah menyiapkan berbagai wadah untuk menyalurkan bakat anak-anak muda di Surabaya. Menurutnya, itu bisa dimanfaatkan dibanding menggelar acara yang merugikan kepentingan umum.
Misalnya ketika hari bebas kendaraan atau car free day yang rutin digelar sepekan sekali di sejumlah spot jalan protokol Surabaya, termasuk Jalan Tunjungan. Juga bisa digelar di Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau dengan tetap jaga kebersihan dan tidak merusak taman.
Serta, pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin sehingga bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas. "Sehingga kreasi semacam ini tidak menimbulkan kemacetan karena memang dilakukan pas car free day dan di ruang-ruang publik non jalan raya," katanya.
Sejak awal, Tunjungan Romansa yang diluncurkan di Jalan Tunjungan pada November 2021 memang berkonsep sebagai ruang kreasi. Bukan hanya soal fashion saja, namun juga seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
"Ada Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa. Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Selain pemilihan tempat dan waktu yang sesuai prosedur, konsep busana juga sebaiknya memperhatikan norma. Apalagi, ajang ini berkonsep street fashion.
"Konsep outfitnya, silakan berkreasi. Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot (jangan ketat) dan sing nggak karuan, juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo," katanya.
WEBSITE:
http://surabaya.tribunnews.com/
Instagram:
http://instagram.com/suryaonline
Facebook:
https://www.facebook.com/SURYAonline/
#hariansurya
#suryaonline
#jawatimur
#jatim
#surabaya
#suroboyo
#jalantunjungan
#fashiononthestreet
#fashionweek
#satpolpp
#banggasurabaya
#walikotasurabaya
#ericahyadi
- Category
- FASHION
Comments